Eksotisme Kota Lama Semarang jadi Setting Film WR Supratman

1 495

SEMARANG, generasipiknik.com – Eksotisme Kota Lama Semarang tak hanya diminati para wisatawan saja, syuting film bertema sejarah masih menjadi pilihan Kota Lama sebagai tempat yang pas. Salah satunya film berjudul ‘Wage’, mengambil sejarah dari WR Supratman.

Berbagai spot yang di jadikan lokasi adalah gedung-gedung tua yang ada di Jalan Kepodang. Tiap sudut jalanan dijadikan suasana layaknya tempo dulu, orang hilir mudik dengan kostum jadul. Ada juga kendaraan tradisional dokar dijadikan aksesoris pembuatan film, tak ketinggalan suasana juga dibuat sedemikian rupa yang menggambarkan kondisi jaman itu.

“Kita eksplore bangunan tua disini sebagai tempat syuting, gedung tua dan jalan disini masih sangat eksotis dan cocok dengan tema film sejarah bangsa ‘Wage’ ini, kita syuting sejak Jumat (21/7),” kata Executive Produser Film “Wage” M Subchi Azal Tsani.

Film Wage menceritakan tentang perjalanan sejarah Wage Rudolf Supratman, pencipta Lagu Indonesia Raya bakal diluncurkan menyambut peringatan Sumpah Pemuda 2017. Film bergenre biopik ini menampilkan Rendra sebagai pemeran tokoh WR Supratman, serta sederet aktor dan aktris lainnya, seperti Tengku Rifnu Wikana, Annisa Putri Ayudya.

Ada juga Ecky Lamoh, mantan vokalis grup band rock Edane yang populer era 1990-an ikut ambil bagian sebagai sahabat Wage dalam film layar lebar yang disutradarai disutradarai oleh John De Rantau itu.

“Negara tanpa lagu kebangsaan ibarat masakan tanpa garam. Di balik lagu kebangsaan Indonesia Raya, terdapat sosok Wage asal Desa Somongari, Purworejo, Jawa Tengah, yang piawai dalam bermain dan menggubah lagu lewat bioalnya,” terangnya.

Selain di Kota Lama Semarang, syuting akan dilakukan di Magelang, Klaten, Solo, dan Yogyakarta, selamam 25 hari kedepan.

“Kami minta tanggal 28 Oktober 2017 bisa tayang nasional karena film ini tidak hanya mengobarkan nasionalisme, tetapi semangat toleransi. Bertepatan peringatan Sumpah Pemuda,” katanya.

Rendra pemeran sosok Wage mengaku awalnya merasa berat dengan peran yang dimainkannya, tetapi dengan proses panjang akhirnya bisa menjalaninya dengan nyaman dan begitu menjiwai.

“Ya, termasuk proses eksplorasi dengan mendatangi tempat beliau. Memang ini pertama kami saya datang ke Semarang, dan pertama kali pula memasuki kawasan Kota Lama Semarang,” katanya. (win)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

1 Comment
  1. Dewi Rieka says

    Genpi Jateng kudu nobar ikii