Ini Pesan Menhub Budi Karya pada Nitizen Semarang di Liburan Nataru
Kecepatan Penyebaran Informasi melalui Media Sosial
SEMARANG, generasipiknik.com – Dalam agenda Merangkai Silaturahmi Bersama Menteri Perhubungan RI, di Gedung Lawang Sewu Semarang, Sabtu (30/12), malam, Menhub Budi Karya Sumadi menyempatkan berbincang dengan para nitizen seperti blogger, vlogger dan komunitas trasnportasi.
Dia mengapresiasi peran nitizen di medsos yang secara update menyampaikan perkembangan informasi di masyarakat, salah satunya informasi transportasi.
“Mereka memberikan cuitan, umpan, informasi di Twitter, Instagram, Facebook dan medsos lainnya, tak jarang media mainstream pun mengambil isu dari informasi nitizen yang dikembangkan menjadi informasi penuh,” paparnya.
Budi juga berharap, melalui nitizen pula, program Kemenhub selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa disampaikan ke masyarakat. Kekuatan nitizen, menurutnya ada pada kecepatan dalam manfaatkan jejaring media sosial untuk memberikan informasi.
“Ada evaluasi di Nataru, angkutan darat secara umum relatif baik, kemacetan Palimanan memang kita lakukan by plan agar kemacetan tak terjadi di jalan Pantura . Dari pada mereka terkurung satu hari mending menunggu 1-2 jam bergantian,” katanya.
Pihaknya pun memberikan rekomendasi agar tak terjadi kemacetan, pertama yakni selama empat hari angkutan lebih dari dua sumbu pada tanggal 29,30,31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018 dilarang beroperasi. Kedua, pengamatan kemacetan di Pekalongan dimana tak ada jalur ring road, maka dibuatlah jalan sodetan bekerja sama dengan Bina Marga.
“Urai kemacetan dengan ada sodetan sekitar Batang masuk jalan tol sementara, dan balik ke sekitar Pemalang,” katanya.
Demi kenyamanan dan keselamatan transportasi pula, Kemenhub akan mengawasi angkutan khusus bus pariwisata. Dikarenakan hanya ada 30 persen kelayakannnya.
“Kita sudah sampaikan jangan lho pakai mobil yang tak layak. Kemarin, bahkan kita menghentikan ada bus rombongan wisata dari Thailand yang tak layak, kita pindah ke bus layak. Ini membuktikan ada sikap abai operator yang merugikan masyarakat,” paparnya.
Untuk itu, Budi Karya memerintahkan jajaran Kepala Dinas Perhubungan se Indonesia khususnya di Jateng dan Jabar untuk melakukan low enforcement (razia), pada tempat wisata yang ada jalan tanjakannya.
“Razia tempat wisata yang ada tanjakannya sepeti di Puncak, Subang, Bandungan, Baturaden, Tawang Mangu, dan lainnya. Dua hari akan datang (31/12/2017-1/1/2018) kita lakukan, jadi penumpang yang salah memilih angkutan jangan marah kalau tidak mendapat angkutan balik. Apalagi, beredar hoax ada kecelakaan angkutan. Ini adalah teror pada masyarakat yang tak bertanggungjawab, dari pada ada kejadian maka kita ambil langkah itu,” jelasnya.
Selain itu diimbau masyarakat selama liburan Nataru untuk rutin mengecek kesehatan kendaraan mulai dari mesin, rem, dan utama adalah ban.
“Kita sering cek lapangan, banyak ban yang gundul, ban cadangan juga kadang gundul. Tinggal 20 persen dari kondisi ban normal. Kerja rem, lampu, pastikan bekerja baik. Kalau tidak ya tidak kita berangkatkan,” katanya.
Informasi lainnya, yakni terkait moda transportasi massal yang moderen dan manusiawi. Kemenhub berencana akan membangun kereta api jalur menuju Bandara Ahmad Yani Semarang. Dia ingin proyek kereta Bandara Sukarno Hatta yang baru saja diuji coba bisa diterapkan di bandara lainnya.
“Kereta api menuju Bandara Ahmad Yani sudah terencanakan, kita lagi cari lahan pembebasan tanah dengan stasiun terdekat bandara. Sama halnya juga bandara di Solo, sehingga adanya kereta api bandara mampu mengkoneksikan cepat daerah sekitar seperti dari Rembang lebih cepat ke Ahmada Yani atau dari Klaten lebih efisien ke Adi Sumarmo Solo,” pungkasnya. (win)