Keliling Kota Lama, Becak Wisata Segera Diluncurkan

0 455

SEMARANG, generasipiknik.com – Berkeliling Kota Lama Semarang kini akan lerbih asyik. Tak lama lagi Pemerintah Kota Semarang akan meluncurkan wahana becak wisata. Fasilitas ini juga sebagai upaya menuju pengakuan sebagai World Heritage oleh UNESCO.

Becak wisata akan dihias dengan aneka gambar seni mural berupa gambar ikonik milik Kota Semarang dan Kota Lama itu sendiri. Pangkalan becak wisata ini akan ada ditiap kantung parkir yang ada di Kota Lama, saat ini tengah digodok terkait rencana kantung parkir itu.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, becak wisata sebagai salah satu perwujudan konsep living heritage Kota Lama. Menghidupkan kembali roda kehidupan di Kota Lama inilah yang menjadi salah satu prasyarat yang diminta oleh UNESCO.

“Disana (Kota Lama, red) harus ada kehidupan, UNESCO itu minta tak hanya terkait gedung bersejarah warisan dunia tinggalan masa lampau saja, juga bagaimana kedepannya pemanfaatan kawasan itu seperti apa,” kata Hevearita di Balaikota.

Becak wisata rencananya akan mulai disosialisasikan berupa lomba melukis dan mural becak wisata. Peluncurannya masih menunggu waktu yang tepat, sembari menunggu gedung lain yang akan difungsikan. Seperti Moonod Huis sebagai galeri workshop batik, Out De Trap sebagai tempat kesenian, galeri furniture di gedung tua milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Sementara yang sudah bisa dikunjungi ada Galeri UKM atau Semarang Creative Gallery di gedung milik PT Telkom.

“Ini sebagai tahapan penataan Kota Lama, kita sudah atur batas tonase kendaraan yang melintas, beberapa jalan juga sudah steril dari kendaraan, lalu rekayasa lalu lintas, dan becak wisata akan kita launching setelah semua tahapan itu berjalan,” katanya.

Ita, sapaan Ketua BPK2L yang juga Wakil Walikota Semarang, berkeinginan konsep living heritage benar-benar ada. Bahwa kehidupan nyata di Kota Lama disana bisa berjalan secara mandiri sehingga menjadi penggerak roda perekonomian dalam kehidupan yang nyata.

“Pemilik gedung akan kita kumpulkan dan diberikan sosialisasi, pemanfaatannya bisa untuk cafe, toko, home stay, jadi aktifitas disana benar-benar digerakkan oleh masyarakat Kota Lama,” ujarnya.

Dia berharap, becak wisata bisa dimanfaatkan oleh wisatawan berkeliling ke gedung-gedung Kota Lama seperti Monod Huis yang berfungsi sebagai sentra workshop batik, gedung Art Gallery, Out de Trap, UKM Centre gedung Telkom, Taman Sriguntung, Gereja Blenduk, Taman Garuda, Polder Tawang, dan lainnya. (win)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.