Pertama Digelar Sakralnya Kirab Pataka Kata Mutiara RA Kartini di Museum Kartini Rembang

Fam Trip Jateng On The Spot 2019

0 369

REMBANG, generasipiknik.com – Napak tilas sejarah perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini digelar dengan kirab Pataka dan kata-kata mutiara pejuang emansipasi wanita Indonesia tersebut, di Pendopo Museum RA Kartini, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (20/4/2019), malam.

Bupati Rembang Abdul Hafidz dan isteri memimpin prosesi Kirab Pataka RA Kartini di Pendopo Museum Kartini Rembang

Di awali upacara sakral di Pendopo Museum Kartini dengan pengambilan kata-kata mutiara dari peti pataka oleh isteri Bupati Rembang Hasiroh Hafidz, diserahkan kepada Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Selanjutnya diserahkan kepada Duta Wisata Rembang untuk dikirab.

Sebelum dikirab, digelar tari Kartini oleh empat penari wanita, mereka memperagakan gerakan tari yang dikombinasikan dengan mengucap beberapa kutipan kata-kata mutiara Kartini. Termasuk puisi Kartini.

Tari Kartini mengawali proses Kirab Pataka dengan mengucap kata mutiara RA Kartini

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut manusia, ialah menundukkan diri sendiri,” ucap salah satu penari sambil memperhatikan gerakan tarian tegas.

“Paham lama yang sudah turun temurun, tiada dapat dengan sebentar saja disisikan akan menggantinya dengan paham baru,” timpal penari lainnya.

Ada juga kata mutiara lainnya yang diucapkan lainnya seperti,;

“Berkuasa paham yang lama itu, oleh karena masih dihormati orang seluruh negeri, tetapi tumbuhan muda yang segar itu tentulah akan menang jua,” tutup sang penari.

Pataka Kartini diarak menuju kereta kirab untuk dibawa ke makam Kartini di Kecamatan Bulu Rembang

Hasiroh Hafidz, istri Bupati Rembang, yang memimpin upacara kirab menyatakan bahwa sosok RA. Kartini adalah pahlawan wanita yang berani mendobrak tembok kebodohan yang kuat pada masanya.

“Kartini bukan milik Belanda, kartini milik perjuangan rakyat Indonesia,” ucapnya sebelum melepas kirab.

Pataka itu lalu diarak keliling Kota Rembang menggunkan kendaraan hias berbentuk perahu, menuju makam RA Kartini di Kecamatan Bulu Rembang, sejauh 22 kilometer, diiringi ratusan lampion aneka simbol Kartini oleh ribuan warga Rembang. Mereka mengenakan pakaian tradisional kanung khas Rembang bernuansa hitam dan berikat kepala.

Ribuan masyarakat mengiring kirab Pataka Kartini dengan aneka lampion bersimbol Kartini

Pataka yang dikirab dan tiba di makam RA Kartini lalu disemayamkan di samping pusara makam. Satu malam diinapkan, kemudian pada 21 April, akan dikembalikan lagi di museum RA Kartini melaui prosesi upacara peringatan hari RA Kartini juga.

“Malamnya di komplek makam RA Kartini digelar wayang selama suntuk menyambut pataka tersebut. Pagi harinya, pataka kembali dikirab menuju Alun-alun Rembang untuk dimasukkan kembali ke peti oleh ibu Hasiroh Hafidz selaku istri Bupati Rembang,” kata Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang, Murni Nur Rif’ah.

Kirab patakaka RA Kartini merupakan peringatan Hari Kartini ke 136, upacara ini merupakan yang pertama kalinya, dan akan dilakukan setiap tahunnya. (win)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.