JAKARTA, generasipiknik.com – Sunset terbaik itu ada di Labuan Bajo, dan jika mencari laut dan pantai indah pun di Labuan Bajo, di dunia untuk urusan tersebut Indonesia tiada duanya.
Begitulah ucapan dari Denny Sumargo, aktor dan atlit basket kenamaan Indonesia saat berbagi pengalaman menjelajah keindahan Labuan Bajo, di Car Free Day Jakarta, Minggu (25/11/2018).
Denny, mengaku tahu banget soal seluk beluk kepulauan yang ada di bagian Barat Pulau Flores itu. Saking tak bosannya, dia sudah empat kali jelajah negeri para binatang melata purba, si Komodo
“Amazing, kalian pasti kecanduan kesana. Aku udah empat kali, di sana ada dua musim yang bisa kalian pilih. Ada musim hijau dan kuning,” katanya, disela acara Ada Labuan Bajo di Car Free Day Jakarta.
Pemain Film 5 Cm itu lantas memberi tips pilihan terbaik untuk berkunjung di Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat itu, katanya bulan April menjadi momen tepat untuk menjelajahi keindahan laut di Labuan Bajo.
“April sampai Mei itu musim hijau, langit cerah, laut biru, serta perbukitan hijau di Pulau Padar menjadi daya tarik yang eksotis,” katanya, yang sambil menunjuk background panggung landscape Pulau Padar yang hijau.
Di bulan itu pula, menjadi pilihan bagi yang suka diving dan tour perahu terutama di Pink Beach atau Pulau Sebayur.
Menuju bulan Mei, adalah bulan favorit Denny Sumargo, dia sangat menyukai suasana musim kuning di Labuan Bajo. Musabab, pergantian musim disana sangatlah romantis.
“Vegetasi di sekitar Labuan Bajo mulai menguning. Cuaca tampak cerah dan bersih. Hamparan pasir di bawah laut bisa terlihat dari permukaan,” tuturnya.
Di bulan Mei sampai Juni menurutnya sangat cocok bagi para pemburu sunset, keelokan merona matahari tenggelam akan sangat indah saat menerpa rerumputan savana di tiap pulau di Labuan Bajo.
“Itu rumput sangat bagus, meski masuk musim kuning, tapi masih sejuk gak terlalu panas karena baru musim hujan. Sunset yang tiada duanya di dunia,” paparnya.
Antara bulan Februari sampai Juni juga waktu yang pas bagi yang tak suka ramainya wisatawan di Labuan Bajo, karena saat masuk bulan Juni sampai Agustus merupakan musim liburan dan akan sangat ramai wisatawan disana.
“Di Pulau Komodo juga lagi banyak-banyaknya keluar, kamu bisa berinteraksi dengan Komodo yang pas siap-siap memasuki musim kawinnya di bulan Agustus,” sarannya.
Pria kelahiran Luwuk Banggai ini menyarankan jika akan berinteraksi dengan Komodo diharapkan untuk mendapat pengawalan para rider (guide) agar lebih aman dan tidak merasa menjadi ancaman bagi si melata purba tersebut.
“Agustus para Komodo lagi musim kawin, kamu bisa liat mereka pada ‘gulat’ memperebutkan si betina. Di situ sangat mudah ditemui Komodo,” katanya.
Dalam acara Ada Labuan Bajo di Car Free Day Jakarta, juga dikenalkan beberapa kerajinan dan kesenian budaya Flores. Pengunjung diajak untuk berinteraksi dibeberapa tarian tradisional khas Flores.
“Gak cukup seharian cerita Labuan Bajo, kalian disini bisa lihat dan rasakan seni budaya atraksinya. Tinggal nanti kamu rencanakan kapan datang kesana yak karena penerbangan sudah banyak yang direct langsung ke Labuan Bajo,” ujarnya.
Shana Fatina selaku Tim Percepatan Sepuluh Destinasi Wisata untuk Labuan Bajo Kementerian Pariwisata menambahkan jika penerbangan langsung ke Labuan Bajo sudah tersedia.
“Diantaranya rute Jakarta – Labuan Bajo dari Jakarta setiap harinya ada Garuda Indonesia, Citylink, Batik Air, dari Surabaya Wings Air, dari Bali ada Garuda dan Wings, dan dari Lombok ada juga Wings Air. Penebangan sekali dalam sehari,” jelasnya.
Secara amenitas kini Labuan Bajo juga sudah siap menerima para wisatawan untuk menginap dari sejak 2016 hanya tersedia sekitar seribu kamar penginapan kini meningkat menjadi 2.200 an kamar penginapan.
“Sudah ada bintang lima nya juga, kapal juga sudah banyak sekitar 300 an, dan sudah ada jenis pinisi untuk berkeliling Labuan Bajo,” tukasnya. (win)